Kamis, 06 Desember 2018

Family Trip to Tokyo



Family Trip to Tokyo

Perjalanan ke Tokyo Jepang ini sebenarnya bukan pertama ku ke Tokyo, Dulu pas bolak balik Tokyo selalu terfikir nanti suatu hari nanti mau ajak anak-anak ke Disneyland… Akhirnya terlaksana juga… Alhamdulillah….
Rencana ini dimulai pas ada GATF di JCC…aku ajak anak2 iseng iseng lihat paket  tour…  langsung deh tertuju ke Jepang… so… pesen deh tiket buat mereka berdua JKT-HND  PP yang berangkatnya masih 9 bulan lagi…hahaha… kalau pas nambah 9 bulan 10 hari lahir deh bayi…hahahaha…
Setelah tiket ditangan baru deh browsing penginapan lewat di sini aja , aku memilih apartemen supaya kami bisa tinggal bersama dalam 1 ruangan, dan sudah tinggal 1 bulan menjelang keberangkatan, baru deh urus visa, Kebetulan kami semua  pemegang  e-passport jadi cukup registrasikan passportnya disini http://www.vfsglobal.com/japan/indonesia/

Penerbangan ke Haneda malam dan tiba besok paginya, langsung aku beli PASMO/SUICA yang bisa dibeli di mesin dan counter stasiun dan Bandara. Jika tengah di bandara Haneda atau Narita, maka bisa langsung beli PASMO dan langsung bisa dipakai saat itu juga.  Mesin penjualan PASMO ini sudah dilengkapi dengan panduan berbahasa Inggris. So, nggak perlu ngos-ngosan untuk mencari terjemahannya…. Kita bisa lakukan sendiri, tinggal klik..klik..klik… selesai deh…. Dari bandara trus langsung menuju apartemen yang sudah kami pesan sebelumnya yaitu di daerah Gotanda Stasiun, hanya berjalan kaki sekitar 5 – 10 menit. Karena kali ini pergi sama anak-anak, maka aku suruh aja mereka yang cari jalan sesuai petunjuk yang udah di kasih sama pemilik apartemen ,  2 hari menjelang keberangkatan.... Yaaa….. sekalian ajarin mereka backpackeran….
tiba di Haneda

Hari pertama sampai di Tokyo, kami ke apartemen istirahat makan-makan dulu trus langsung jalan lagi ke Akihabara, ini adalah area pertokoan
Begitu menginjakkan kaki di Akihabara, kita akan merasa memasuki dunia yang berbeda. Lampu neon dari papan reklame, hiruk-pikuk kota, dan warga lokal maupun wisatawan mancanegara yang berbelanja barang-barang otaku serta elektronik, semua ada di sini. Game center toko Elektronik, kafe, restoran, dan beragam tempat menarik lain pasti akan langsung menarik perhatian kita begitu keluar dari Stasiun Akihabara.
Tempat yang sudah selayaknya untuk dikunjungi pertama kali begitu sampai di Akihabara  adalah Akihabara Radio Kaikan. Di sini tersedia berbagai barang elektronik dan barang-barang yang berhubungan dengan Anime. Rasakan pula keseruan bermain di game center SEGA yang ada di sebelah gedung ini.

Buat penggemar anime…naahh di sinilah surganya…hahaha… dijamin seharian juga ga akan kelar…
@Akihabara

Bagi yang ingin berbelanja game dan action figure anime terbaru, datanglah ke Akihabara Kotobukiya. Kemudian, Yodobashi Camera cabang Akiba bisa jadi tujuan berikutnya. Gedung took elektronik 9 lantai ini tidak hanya menjual barang elektronik, tapi juga dilengkapi dengan restoran. Kalau ingin mencoba kafe-kafe unik Akihabara  Mai:lish, @home cafe, Maidreamin bisa menjadi pilihan.


Hari pertama di Tokyo hanya bisa ke Akihabara…karena sudah sore.. lagi pula udara sudah mulai dingin dan kitanya kecapekan, datang dari Jakarta belum istirahat sama sekali.

Besoknya, hari kedua , pagi setelah sarapan sekedarnya kami memulai perjalanan ke Asakusa Temple. Asakusa adalah daerah wisata paling terkenal di Tokyo. Di daerah ini masih terdapat bangunan kuno khas Jepang seperti Kuil Sensoji, lalu kita juga bisa menikmati kerajinan, pemandangan, jajanan dan makanan tradisional Jepang. Ini adalah tempat yang juga wajib dikunjungi jika ingin mencicipi kuliner khas Jepang seperti sushi atau cemilan tradisional yang disebut Wagashi. Begitu menginjakkan kaki di Asakusa, kalian akan benar-benar menikmati suasana Jepang yang kental deh, inilah daya tarik utamanya….
 

Kuil Sensoji adalah kuil yang berada di pusat daerah Asakusa. Bangunan merahnya unik…naahh di sini kita dapat menikmati pemandangan Jepang yang unik dan istimewa.
Gerbang Kaminarimon di pintu masuk Kuil Sensoji dihiasi lentera raksasa yang terkenal sebagai symbol Asakusa. Mumpung lagi di Asakusa, jangan lupa foto di lentera raksasa ini yaa….
  
Di Asakusa ini terdapat restoran ramen halal, NARITA YA , tinggal cari di maps google letaknya.  Jangan kaget yaa… restorannya kecil dan sempit, tapi banyak sekali  pengunjungnya,  harganya ga telalu mahal,  dan ga hanya muslim yang makan di situ, tapi juga banyak turis-turis Jepang…. Jadi kira-kira yaa termasuk restoran Ramen favorit laahh….  Oh yaa… di sini ada musholla nya juga looh… Alhamdulillah..


Dari Asakusa perjalanan lanjut ke Shibuya Crossing Street, landmark  yang sangat popular di Tokyo…  Penyembrangan tersibuk di dunia, amazing banget….. lampu merah menyala secara bersamaan. Setidaknya niii… ada 45.000 orang yang menyeberang di sini setiap 30 menit pada jam-jam sibuk. Persimpangan tersibuk ini banyak dihiasi papan reklame besar-besar, lampu warna warni.
Untuk mencapai area ini, kalian naik kereta jurusan apa aja dan turun melalui Hachiko Exit (Exit#8) di stasiun Shibuya, pokoknya gampang deh….
Di patung Hachiko ini banyak orang berfoto atau sekedar duduk-duduk. Shibuya Crossing ini juga merupakan tempat syuting film Hollywood ‘Lost In Translation’ yang disutradarai oleh Sofia Coppola pada tahun 2004 lalu.
Nikmatin deh sensasinya menyeberang di Shibuya, kita bisa sebentar berhenti untuk selfi deh di tengah jalan itu selagi lampu menyala merah buat pengendara….  Sampe berapa kali bolak balik Cuma sekedar merasakan sensasinya berasama ratusan orang nyebrang ,,,,, lucu yaa..hahaaa… Kalo ke Jepang kudu ke sini deh…jangan dilewatin…. Banyak yang lucu-lucu…  Kita di sini sampe sore…duuhh anak-anak kalap terutama the girls…. Semu/anya pengen dibeli…hahaha…
Belum terlalu malam kita sudah sampai apartemen, karena ada janjian ketemu dengan teman saya dan istrinya, mereka tinggal di Tokyo…

Hari ketiga, aku ‘n the girls mau ke Disneyland, sedang yang cowok cowok, suami dan anak lelakiku ga mau ke Disney, kebetulan kan hari jum’at… mereka memilih jalan sendiri ke mesjid Camii,Camii disebut sebagai mesjid terindah di Asia lho… keindahan dan kenyamanan rancangan masjid dan suasana khidmat nya keren banget deh…. Selain sebagai fasilitas ibadah, Tokyo Camii ini juga memiliki bangunan dengan nilai seni tinggi.
Mesjid ini adalah tempat yang pertama kali dikunjungi Presiden Turki, Erdogan waktu tahun 2015 ke Jepang. Saat ini Mesjid Camii bukan hanya menjadi pusat perhatian umat Islan di Jepang aja, tapi juga umat Islam seluruh dunia….
Di lantai 1 terdapat pusat kebudayaan, tempat umat Islam bertukar budaya. Desain interiornya banguuss banget, tembok dan langit-langitnya dirancang detail banget…. Suasananya tenaang deh… pokoknya kalau datang ke Tokyo apalagi bertepatan sholat jum’at, datang deh ke Mesjid Tokyo Camii….
Akses menuju Tokyo Camii , stasiun terdekatnya adalah Stasiun Yoyogi Uehara, pakai Tokyo Metro jalur Chiyoda. Dari Stasiun Yoyogi jalan kaki kira-kira 5 menit lah…
Jadi yaa… hari ketiga ini kita tour terpisah, yang ke Disneyland berangkat pagi-pagi banget soalnya selain agak jauh, juga kita mau puas berlama-lama di Disney… jalur keretanya gampang pokoknya cari yang tujuan terakhirnya stasiun Maihama/ Disney Resort.  Beli tiketnya mendadak aja diloket, soalnya ga direncanain dari Jakarta…. Namanya juga backpacker.. jalan-jalan sesukanya, ga pake rencana…pokoknya semua destinasi wisata nentukannya pas sampe Tokyo.
Bisa naik dari Shinjuku atau Tokyo stasiun. Aku sih lebih memilih naik JR/Kereta daripada naik Bus, memang agak jalan jauh dan naik turun tangga…tapi lebih nyaman dan ga dingiin….

Hari keempat, rencananya mau ke Mount Fuji, naik bus dari Shinjuku Bus Station, ternyata bus penuh semua seharian itu, maklum hari sabtu. So kita booking aja tiket buat hari senin, tujuan langsung Lake Kawaguchiko…
Karena sudah terlanjur pagi jalan, kita jalan-jalan aja di UENO, dan lanjut ke Harajuku, di situ ada Takeshita Street, adalah jalan utama dari Harajuku yang letaknya persis setelah keluar dari stasiun JR Harajuku exit Takeshita. Di sini banyak banget toko souvenir, toko Daiso 3 lantai, dan banyak lagi jenis toko lainnya mulai dari toko terbaru yang muncul di media sampai toko yang sudah lama terkenal, panjang jalan Takeshita ini kurang lebih 360m, ga terlalu panjang, tapi padet sama pertokoan dan resto…. Awaass jangan kalap yaa gaes…hahaha….
Setelah puas jalan-jalan di Takeshita, kami mejuju Odaiba Beach, memang agak jauh…tapi ga apalah kita jalanin…kabarnya tempat ini bagus….

Odaiba adalah sebuah pulau buatan di Teluk Tokyo, Jepang yang dihubungkan dengan pusat kota Tokyo dengan Jembatan Rainbow. Odaiba merupakan salah satu tujuan wisata di Tokyo, sekaligus lokasi pusat perbelanjaan dan permukiman. Kantor pusat jaringan televisi Fuji Television juga berada di tempat ini.
Palette Town adalah Mall yang terdapat di Odaiba, namanya juga mall macem-macemlah yang dijual,  berhubung dari kemarin sudah belanjain anak-anak, di sini kita ga belanja lah, nikmatin pemandangan aja…  duduk-duduk di pinggir pantai Odaiba menjelang sore itu keren banget…. Menikmati suasana matahari tenggelam… kebanyakan warga Tokyo juga suka banget ke sini…

Trus jangan lupa juga kita berfoto di Miniatur Patung Liberty yang letaknya di belakang gedung Fuji Televisi. Berfoto dengan latar belakang Replica Patung Liberty dan , serasa kita ada di Manhattan City USA. Kabarnya di setiap musim panas, sekitar bulan Agustus di pantai Odaiba ini ada festival lentera untuk merayakan hari Laut di Jepang.  Jadi lentera kertas warna warni di sepanjang pantai, menambah keindahan pantai ini… kebayang keren banget pastinya….
Dari Odaiba malamsebelum kita pulang kembali ke apartemen di Gotanda, mapir cari makanan halal, ga nemu-nemu…akhirnya ketemu restoran Sushi… semoga sih ini halal, karena memang semua makanan dari ikan laut… makan sushi di negaranya terasa beda banget….hahahaa… anak-anak seneng banget lah….
Hari kelima, harinya leyeh-leyeh…hahaha… berangkat juga agak siang, ga tau tujuan kemana, jadi paling balik lagi ke Shibuya trus ke Harajuku… cari resto halal, ujung-ujung nya cari Sushi lagi…  dengan bantuan mbah Googgle kita nemu restoran Sushi, beda dengan resto yang tadi malam rameee banget, dan bentuk kursinya berempat-empat disekat gitu , sedang kita berlima… udah deh sempit…  kalau resto yang ini kita duduk berjejer menghadap koki Sushinya… trus ada rel yang terus aja jalan depan meja kita menyajikan Shusi yang seporsinya isi 2 atau 3 potong sushi,  murah siih perporsinya minimal harga ¥150 atau kurs waktu itu sekitar Rp.18.000 an/porsi.  Jadi kita tinggal comot-comot tuh sushi yang depan kita, harga perporsinya tergantung warna piring sajinya… jadi pas terakhir kita selesai makan, tinggal hitung berapa piring sushi dan dibedakan harga berdasarkan warna piring….  Ujung-ujungnya banyak juga ¥en yang harus kita bayar…hahahaha ternyataaa yaaa…. Emang gak terasa kenyang sushi kalo ga banyak…mana enak-enak pula… kebetulan kami sekeluarga penggemar sushi…. Eh trus pas kita sudah selesai semua mau meninggalkan resto itu… semua pegawai di situ pada berdiri berjejer di pintu keluar untuk mengucapkan terimakasih ke kita lho… lucu juga yaa… budaya nya Jepang…

Hari keenam ini kita berangkat jam 06.00 dari apartemen, karena bus yang ke Fuji jadwalnya jam 08.00. perjalanan ke Lake Kawaguchiko lumayan jauh…kira-kira 1 – 1,5 jam perjalanan.  Sampai di sana kita naik bus wisata kecil yang bisa berhenti di tempat-tempat tertentu. Sayangnya waktu itu banyak kabut, jadi puncak gunung Fuji nya agak-agak ketutup awan…. Ga apa lah…tidak mengurangi keindahan Gunung Fuji….  Jadi Gunung Fuji ini adalah gunung tertinggi di Jepang, terletak di perbatasan perfektur Shizouka dan Yamanashi, di sebelah barat kota Tokyo. Dekat pesisir Pasifik di pusat Honsu, yang dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba, Fuji-Yoshida dan Fujinomiya.
Amazing banget pertama lihat langsung gunung Fuji, yang selama ini lihatnya di kalender atau di kartu pos…hhahaa..  kali ini terpampang jelas di hadapan kita….  I love this place banget deehh….
Puas kita berlama-lama di sekitaran Gunung Fuji, kalau kedinginan kita masuk ke toko… udah anget keluar lagi…jalan-jalan dan foto-fotoan…..  selalu foto…untung aja sekarang sudah banyak HP dengan kamera bagus, jadi ga repot bawa-bawa kamera foto khusus, paling-paling tambahannya tongsis atau tripod…. 
Jam 3 sore kita pulang meninggalkan area Fuji, karena memang pesan tiket PP dari Shinjuku. Sampe apartemen sudah sore banget, langsung packing-packing… udah ketebak doong, koper beranak pinak…  tapi ya sudahlah toh ga melewati jatah bagasi pesawat….
Hari ketujuh, pagi-pagi kita sudah meninggalkan apartemen, ga perlu check out sama seperti berangkatnya ga ketemu dengan pemilik apartemen, aku Cuma ikutin petunjuk ambil kunci di kotak surat yang bukanya pakai nomor kombinasi yang sudah di email sebelum berangkat. Pulangnya juga gitu, tinggal kembalikan kuncinya di kotak surat itu lagi…keren juga yaa… hsot/pemilik apartemennya baiikk banget dan fast respond, aku tanyaa apaa aja selalu dijawab via email/ whatsapp. Udah gitu yaa… wifi portable yang disediakan bisa kita bawa dikantong, jadi enak banget…internet jalan sepanjang hari,  usdate status terus di medsos…hahaha…

Naahhh segitu deh cerita perjalananku sama keluarga…  begitu sampe Jakarta istirahat sehari…. Langsung deh anakku yang kelas 12 mulai ujian praktek… untuuung ajaaa ga ketinggalan jadwal…  dasar nih orngtua… anak mau ujian diajak jalan-jalan…hahahaa….  Ya sudahlah…sing penting berkesan buat kita semua lah yaa…..
Sampai ketemu lagi di perjalananku yang lain yaa…..

Senin, 19 November 2018

MADURAKU LELUHURKU


UJUNG TIMUR PULAU JAWA
Banyak diantara pembaca mungkin yang belum mengenal sebuah pulau yang terujung di timur pulau Jawa, yaitu Pulau Madura. Di Pulau inilah kedua orangtuaku berasal, dan masih banyak keluarga kami yang tinggal di Pulau Madura tepatnya Kota Sumenep dan sekitarnya…
Sekilas tentang Kota Sumenep niih yaa... supaya pembaca bisa mbayangi....hahaha...atau dalam bahasa Madura Songennep, adalah salah satu kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur. Kabupaten ini terletak di ujung timur Pulau Madura, kondisi geografi wilayahnya terdiri dari daratan dan Kepulauan sebanyak 126 Pulau , banyak juga yaa.... . Wilayah ini dulunya merupakan wilayah bagian kerajaan-kerajaan besar yang berpusat di Pulau Jawa, seperti : Kerajaan Shingasari, Majapahit, Demak, serta Mataram. Sumenep saat ini merupakan salah satu destinasi tujuan wisata di Jawa Timur, Khususnya Madura. 
Akses menuju Sumenep gampang banget lhoohh...., bisa dilalui baik menggunakan dengan kendaraan pribadi maupun umum. Terlebih setelah diresmikannya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. Waktu tempuh untuk menuju daerah ini terasa begitu singkat dengan akses yang begitu mudah. kabupaten Sumenep yang area geografinya dikelilingi oleh beberapa selat dan lautan sering menjadi persinggahan kapal-kapal pesiar Internasional yang lewat. keren kaann..... xoxo..
Objek wisata alamnya yang begitu indah, terutama Pantai Lombang dengan hutan cemara udangya dan Pantai Slopeng dengan bukit pasir putihnya nampak begitu mempesona. 
cemara Udang Pantai Lombang
Pantai Lombang
Selain itu para wisatawan juga dapat melakukakn wisata air dibeberapa wilayah kepulauan Sumenep, seperti : Pulau Mamburit, Sapudi, kangean, Raas dimana pemandangan lautnya yang beriaskan batu koral cantik dan ribuan ikan nemon begitu terasa menakjubkan.
Untuk lengkapnya baca (sumber: https://id.wikibooks.org/wiki/Wisata:Sumenep )
Selanjutnya aku mau cerita perjalanan keluarga ke Kota Sumenep… berhubung orangtuaku sudah ga tinggal lagi di sana...jadi aku juga jarang berkunjung ke Sumenep. Namun demikian aku kan harus mengenalkan tanah leluhurku kepada anak-anakku dan kelak keturunanku…bahwa mereka berdarah Madura…. Cieee…
Aku ajak anak-anak berkunjung ke Kompleks pemakaman Raja-raja dan keturunannya di Sumenep yaitu ASTA TINGGI, kompleks pemakaman atau yang sering kami sebut PASAREAN RAJA SUMENEP.

Pesarehan Nenekku dari Ibu, Aghung Raudha
Banyak keluarga leluhur dari baik bapak ataupun ibu saya yang dimakamkan di pemakaman ini. Kalau ke Sumenep bersama bapakku, pasti bapak banyak mengenalkan kami dan anak cucunya, nama-nama keluarga yang tertulis di batu nisan… 
 Selain Asta Tinggi, yang sering juga kami kunjungi adalah  Keraton Sumenep, yang sampai sekarang masih dipelihara dan dirawat oleh Pemda Sumenep, menjadi tempat tujuan utama para wisatawan...

Halaman samping Keraton Sumenep

Ruangan Istirahat Raja, tidak dibuka untuk umum
 Selain kedua tempat wisata yang sudah aku jelasin di atas , ada juga yang ga kalah historik nya yaitu Mesjid Jami' Sumenep
Massjid Panembahan Somala atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu bangunan 10 masjid tertua dan mempunyai arsitektur yang khas di Nusantara. Masjid Jamik Sumenep saat ini telah menjadi salah satu landmark di Pulau Madura. Dibangun Pada pemerintahan Panembahan Somala, Penguasa Negeri Sungenep XXXI, dibangun setelah pembangunan Kompleks Keraton Sumenep, dengan arsitek yang sama yakni Lauw Piango. hadooohhh..... sudah lamaaa banget yaa....

Menurut catatan sejarah Sumenep, Pembangunan Masjid Jamik Sumenep dimulai pada tahun 1779 Masehi dan selesai 1787 Masehi. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan pendukung Karaton, yaitu sebagai tempat ibadah bagi keluarga Karaton dan Masyarakat, masjid ini adalah masjid kedua yang dibangun oleh keluarga keraton, dimana sebelumnya kompleks masjid berada tepat di belakang keraton yang lebih dikenal dengan nama Masjid Laju yang dibangun oleh Kanjeng R. Tumenggung Ario Anggadipa, penguasa Sumenep XXI.
Arsitektur bangunan masjid sendiri, secara garis besar banyak dipengaruhi unsur kebudayaan Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura, salah satunya pada pintu gerbang pintu masuk utama masjid yang corak arsitekturnya bernuansa kebudayaan Tiongkok. Untuk Bangunan utama masjid secara keseluruhan terpengaruh budaya Jawa pada bagian atapnya dan budaya Madura pada pewarnaan pintu utama dan jendela masjid, sedangkan interior masjid lebih cenderung bernuansa kebudayaan Tiongkok pada bagian mihrab.  ( sumber:  http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/602/ )

Teras Mesjid Jamik
Ada pulau kecil yang juga cukup sering aku kunjungi yaitu Pulau Talango, 

Adalah pulau kecil di sisi timur pulau madura dan masih termasuk kabupaten Sumenep. secara geografis pulau talango memang sangat dekat dengan ujung bagian timur pulau Madura yaitu Kalianget. Laut yang memisahkan antara ujung pulau Madura ke pulau Talango hanyalah kurang lebih 25km saja. Hanyalah 5menit bila ditempuh melalui kapal atau perahu. luas pulau Talango sama seperti bagian-bagian kecamatan Sumenep pada umumnya, yaitu terdiri dari 8 desa. Talango adalah desa paling barat dari sisi pulau dan disana terdapat pelabuhan. Di dalam peta sendiri pulau Talango bernamakan PULAU PUTERAN nama tersebut juga merupakan nama desa di tengah pulau Talango.
Pantai Talango

Kapal Tongkang penyeberangan ke Pulau Talango

Di pulau Talango juga terkenal sebagai wisata religi yaitu pasareaan atau asta SAYYID YUSUF, pejuang dan penyebar agama islam dahulu. Setiap hari pulau Talango selalu dikunjungi oleh wisatawan luar pulau Madura, mereka datang untuk sekedar bersiarah ke ASTA SAYYID YUSUF atau hanya sekedar ingin tahu tentang pulau Talango dan menikmati salah satu pantai yang pernah menjadi persinggahan kerajaan majapahit, yang hingga saat ini dikenal masyarakat Talango dengan pantai majapahit/japait. Selain itu akses menuju pulau inipun sekarang tidak sulit lagi yaitu menggunakan kapal tongkang dan hanya memakan waktu yang relatif cepat. Masyarakat Talango ramah tamah senang sekali bila ada wisatawan dari luar.
 
Selain tempat wisata populer di atas, Madura juga memiliki acara Tradisional yang dikenal dengan nama KARAPAN SAPI... udah sering dengar kaann apa itu Karapan Sapi...?

Naaahh....Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Bagi masyarakat Madura, karapan sapi bukan sekadar sebuah pesta rakyat yang perayaannya digelar setiap tahun. Karapan sapi juga bukan hanya sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
 


Persiapan Menjelang pacuan

Persiapan Lapangan Pacuan

KULINER MADURA
Naaahhh....kalo sudah bicara masalah kuliner, tambah seru nih...karena selain wisata tempat bersejarah kita juga harus wisata kuliner, makanan khas daerah yang kita kunjungi.... udah gitu yaaa.... makanan khas Sumenep ini sangat jarang kita temui di kota luar... Aku kalau lagi kepengen ya mesti masak sendiri, walau gak mirip-mirip banget yaa lumayan laahh.... 
ada masakan yang paling favorit adalah Kaldu Kokot, yaitu semacam sup yang isinya daging kaki sapi atau kikil.  Makanya asal kata Kokot itu adalah yaa Kikil dalam bahasa Indonesia.... Kaldu Kokot ini selain isi kokot beserta tulangnya lhoo,  ada juga kacang ijo nya... jadi kalau menurutku hampir seperti bubur kacang ijo penampilannya, cuma ada kokot nya dan rasa sop, gituuu....
niihh penampakannya....

Ada lagi Rujak buah khas Madura, yang aku pernah beli di pinggir jalan perjalanan pulang ke Surabaya, 











 


Family Trip to Tokyo

Family Trip to Tokyo Perjalanan ke Tokyo Jepang ini sebenarnya bukan pertama ku ke Tokyo, Dulu pas bolak balik Tokyo selalu terfikir...