Senin, 19 November 2018

MADURAKU LELUHURKU


UJUNG TIMUR PULAU JAWA
Banyak diantara pembaca mungkin yang belum mengenal sebuah pulau yang terujung di timur pulau Jawa, yaitu Pulau Madura. Di Pulau inilah kedua orangtuaku berasal, dan masih banyak keluarga kami yang tinggal di Pulau Madura tepatnya Kota Sumenep dan sekitarnya…
Sekilas tentang Kota Sumenep niih yaa... supaya pembaca bisa mbayangi....hahaha...atau dalam bahasa Madura Songennep, adalah salah satu kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur. Kabupaten ini terletak di ujung timur Pulau Madura, kondisi geografi wilayahnya terdiri dari daratan dan Kepulauan sebanyak 126 Pulau , banyak juga yaa.... . Wilayah ini dulunya merupakan wilayah bagian kerajaan-kerajaan besar yang berpusat di Pulau Jawa, seperti : Kerajaan Shingasari, Majapahit, Demak, serta Mataram. Sumenep saat ini merupakan salah satu destinasi tujuan wisata di Jawa Timur, Khususnya Madura. 
Akses menuju Sumenep gampang banget lhoohh...., bisa dilalui baik menggunakan dengan kendaraan pribadi maupun umum. Terlebih setelah diresmikannya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura. Waktu tempuh untuk menuju daerah ini terasa begitu singkat dengan akses yang begitu mudah. kabupaten Sumenep yang area geografinya dikelilingi oleh beberapa selat dan lautan sering menjadi persinggahan kapal-kapal pesiar Internasional yang lewat. keren kaann..... xoxo..
Objek wisata alamnya yang begitu indah, terutama Pantai Lombang dengan hutan cemara udangya dan Pantai Slopeng dengan bukit pasir putihnya nampak begitu mempesona. 
cemara Udang Pantai Lombang
Pantai Lombang
Selain itu para wisatawan juga dapat melakukakn wisata air dibeberapa wilayah kepulauan Sumenep, seperti : Pulau Mamburit, Sapudi, kangean, Raas dimana pemandangan lautnya yang beriaskan batu koral cantik dan ribuan ikan nemon begitu terasa menakjubkan.
Untuk lengkapnya baca (sumber: https://id.wikibooks.org/wiki/Wisata:Sumenep )
Selanjutnya aku mau cerita perjalanan keluarga ke Kota Sumenep… berhubung orangtuaku sudah ga tinggal lagi di sana...jadi aku juga jarang berkunjung ke Sumenep. Namun demikian aku kan harus mengenalkan tanah leluhurku kepada anak-anakku dan kelak keturunanku…bahwa mereka berdarah Madura…. Cieee…
Aku ajak anak-anak berkunjung ke Kompleks pemakaman Raja-raja dan keturunannya di Sumenep yaitu ASTA TINGGI, kompleks pemakaman atau yang sering kami sebut PASAREAN RAJA SUMENEP.

Pesarehan Nenekku dari Ibu, Aghung Raudha
Banyak keluarga leluhur dari baik bapak ataupun ibu saya yang dimakamkan di pemakaman ini. Kalau ke Sumenep bersama bapakku, pasti bapak banyak mengenalkan kami dan anak cucunya, nama-nama keluarga yang tertulis di batu nisan… 
 Selain Asta Tinggi, yang sering juga kami kunjungi adalah  Keraton Sumenep, yang sampai sekarang masih dipelihara dan dirawat oleh Pemda Sumenep, menjadi tempat tujuan utama para wisatawan...

Halaman samping Keraton Sumenep

Ruangan Istirahat Raja, tidak dibuka untuk umum
 Selain kedua tempat wisata yang sudah aku jelasin di atas , ada juga yang ga kalah historik nya yaitu Mesjid Jami' Sumenep
Massjid Panembahan Somala atau lebih dikenal dengan sebutan Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu bangunan 10 masjid tertua dan mempunyai arsitektur yang khas di Nusantara. Masjid Jamik Sumenep saat ini telah menjadi salah satu landmark di Pulau Madura. Dibangun Pada pemerintahan Panembahan Somala, Penguasa Negeri Sungenep XXXI, dibangun setelah pembangunan Kompleks Keraton Sumenep, dengan arsitek yang sama yakni Lauw Piango. hadooohhh..... sudah lamaaa banget yaa....

Menurut catatan sejarah Sumenep, Pembangunan Masjid Jamik Sumenep dimulai pada tahun 1779 Masehi dan selesai 1787 Masehi. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan pendukung Karaton, yaitu sebagai tempat ibadah bagi keluarga Karaton dan Masyarakat, masjid ini adalah masjid kedua yang dibangun oleh keluarga keraton, dimana sebelumnya kompleks masjid berada tepat di belakang keraton yang lebih dikenal dengan nama Masjid Laju yang dibangun oleh Kanjeng R. Tumenggung Ario Anggadipa, penguasa Sumenep XXI.
Arsitektur bangunan masjid sendiri, secara garis besar banyak dipengaruhi unsur kebudayaan Tiongkok, Eropa, Jawa, dan Madura, salah satunya pada pintu gerbang pintu masuk utama masjid yang corak arsitekturnya bernuansa kebudayaan Tiongkok. Untuk Bangunan utama masjid secara keseluruhan terpengaruh budaya Jawa pada bagian atapnya dan budaya Madura pada pewarnaan pintu utama dan jendela masjid, sedangkan interior masjid lebih cenderung bernuansa kebudayaan Tiongkok pada bagian mihrab.  ( sumber:  http://simas.kemenag.go.id/index.php/profil/masjid/602/ )

Teras Mesjid Jamik
Ada pulau kecil yang juga cukup sering aku kunjungi yaitu Pulau Talango, 

Adalah pulau kecil di sisi timur pulau madura dan masih termasuk kabupaten Sumenep. secara geografis pulau talango memang sangat dekat dengan ujung bagian timur pulau Madura yaitu Kalianget. Laut yang memisahkan antara ujung pulau Madura ke pulau Talango hanyalah kurang lebih 25km saja. Hanyalah 5menit bila ditempuh melalui kapal atau perahu. luas pulau Talango sama seperti bagian-bagian kecamatan Sumenep pada umumnya, yaitu terdiri dari 8 desa. Talango adalah desa paling barat dari sisi pulau dan disana terdapat pelabuhan. Di dalam peta sendiri pulau Talango bernamakan PULAU PUTERAN nama tersebut juga merupakan nama desa di tengah pulau Talango.
Pantai Talango

Kapal Tongkang penyeberangan ke Pulau Talango

Di pulau Talango juga terkenal sebagai wisata religi yaitu pasareaan atau asta SAYYID YUSUF, pejuang dan penyebar agama islam dahulu. Setiap hari pulau Talango selalu dikunjungi oleh wisatawan luar pulau Madura, mereka datang untuk sekedar bersiarah ke ASTA SAYYID YUSUF atau hanya sekedar ingin tahu tentang pulau Talango dan menikmati salah satu pantai yang pernah menjadi persinggahan kerajaan majapahit, yang hingga saat ini dikenal masyarakat Talango dengan pantai majapahit/japait. Selain itu akses menuju pulau inipun sekarang tidak sulit lagi yaitu menggunakan kapal tongkang dan hanya memakan waktu yang relatif cepat. Masyarakat Talango ramah tamah senang sekali bila ada wisatawan dari luar.
 
Selain tempat wisata populer di atas, Madura juga memiliki acara Tradisional yang dikenal dengan nama KARAPAN SAPI... udah sering dengar kaann apa itu Karapan Sapi...?

Naaahh....Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Bagi masyarakat Madura, karapan sapi bukan sekadar sebuah pesta rakyat yang perayaannya digelar setiap tahun. Karapan sapi juga bukan hanya sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
 


Persiapan Menjelang pacuan

Persiapan Lapangan Pacuan

KULINER MADURA
Naaahhh....kalo sudah bicara masalah kuliner, tambah seru nih...karena selain wisata tempat bersejarah kita juga harus wisata kuliner, makanan khas daerah yang kita kunjungi.... udah gitu yaaa.... makanan khas Sumenep ini sangat jarang kita temui di kota luar... Aku kalau lagi kepengen ya mesti masak sendiri, walau gak mirip-mirip banget yaa lumayan laahh.... 
ada masakan yang paling favorit adalah Kaldu Kokot, yaitu semacam sup yang isinya daging kaki sapi atau kikil.  Makanya asal kata Kokot itu adalah yaa Kikil dalam bahasa Indonesia.... Kaldu Kokot ini selain isi kokot beserta tulangnya lhoo,  ada juga kacang ijo nya... jadi kalau menurutku hampir seperti bubur kacang ijo penampilannya, cuma ada kokot nya dan rasa sop, gituuu....
niihh penampakannya....

Ada lagi Rujak buah khas Madura, yang aku pernah beli di pinggir jalan perjalanan pulang ke Surabaya, 











 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Family Trip to Tokyo

Family Trip to Tokyo Perjalanan ke Tokyo Jepang ini sebenarnya bukan pertama ku ke Tokyo, Dulu pas bolak balik Tokyo selalu terfikir...